Manusia Dan Cinta Kasih

4.1  Pengertian Cinta Kasih
Cinta Kasih adalah sebuah perasaan mengasihi, perduli dan bertanggung jawab yang tumbuh didalam hati terhadap sesuatu yang secara aneh telah menarik seluruh perhatiannya sehingga ia merasakan ketenangan, kebahagiaan dan kedamaian setiap kali dapat mencurahkan perhatiannya tersebut (Nurul Huda Haem).
Menurut Dra. Hj. Nuraeni, MA. Cinta adalah kekuatan yang menggetarkan jiwa. Cinta merupakan sumber kehidupan karena dengan cinta kehidupan akan tumbuh dengan nyaman, indah dan harmonis.
Menurut bahasa, Cinta adalah sebuah perasaan yang ingin membagi bersama atau sebuah perasaan afeksi terhadap seseorang.
Menurut Ari Chandra Kurniawan, Cinta adalah energi yang terasa, tapi tidak dapat terlihat (The True Energy Of Love) yang dapat menghasilkan suatu energi positif dan negatif.
Jenis-Jenis Cinta :
Seperti banyak jenis kekasih, ada banyak jenis cinta. Cinta berada di seluruh semua kebudayaan manusia. Oleh karena perbedaan kebudayaan ini, maka pendefinisian dari cinta pun sulit ditetapkan. Lihat hipotesis Sapir-Whorf. Ekspresi cinta dapat termasuk cinta kepada ‘jiwa’ atau pikiran, cinta hukum dan organisasi, cinta badan, cinta alam, cinta makanan, cinta uang, cinta belajar, cinta kuasa, cinta keterkenalan, dll. Cinta lebih berarah ke konsep abstrak, lebih mudah dialami dari pada dijelaskan. Cinta kasih yang sudah ada perlu selalu dijaga agar dapat dipertahankan keindahannya.

Cinta antar pribadi
Cinta antar pribadi menunjuk kepada cinta antara manusia. Bentuk ini lebih dari sekedar rasa kesukaan terhadap orang lain. Cinta antar pribadi bisa mencakup hubungan kekasih, hubungan orang tua dengan anak, dan juga persahabatan yang sangat erat. Beberapa unsur yang sering ada dalam cinta antar pribadi:
–        Afeksi: menghargai orang lain.
–        Altruisme: perhatian non-egois kepada orang lain (yang tentunya sangat jarang kita temui sekarang ini).
–        Reciprocation: cinta yang saling menguntungkan (bukan saling memanfaatkan).
–        Commitment: keinginan untuk mengabadikan cinta, tekad yang kuat dalam suatu hubungan.
–        Keintiman emosional: berbagi emosi dan rasa.
–        Kinship: ikatan keluarga.
–        Passion: Hasrat dan atau nafsu seksual yang cenderung menggebu-gebu.
–        Physical intimacy: berbagi kehidupan erat satu sama lain secara fisik, termasuk di dalamnya hubungan seksual.
–        Self-interest: cinta yang mengharapkan imbalan pribadi, cenderung egois dan ada keinginan untuk memanfaatkan pasangan.
–        Service: keinginan untuk membantu dan atau melayani.
–        Homoseks: Cinta dan atau hasrat seksual pada orang yang berjenis kelamin sama, khususnya bagi pria. Bagi wanita biasa disebut Lesbian (lesbi).

Energi seksual dapat menjadi unsur paling penting dalam menentukan bentuk hubungan. Namun atraksi seksual sering menimbulkan sebuah ikatan baru, keinginan seksual dianggap tidak baik atau tidak sepantasnya dalam beberapa ikatan cinta. Dalam banyak agama dan sistem etik hal ini dianggap salah bila memiliki keinginan seksual kepada keluarga dekat, anak, atau diluar hubungan berkomitmen. Tetapi banyak cara untuk mengungkapkan rasa kasih sayang tanpa seks. Afeksi, keintiman emosi dan hobi yang sama sangat biasa dalam berteman dan saudara di seluruh manusia.

Unsur cinta menurut Ari Chandra Kurniawan
a)    Intrapersonal Mastery    : kemampuan mengenali dan menguasai potensi serta kelemahan diri sendiri.
b)    Interpersonal Mastery    :  kemampuan untuk membangun hubungan dengan sesama baik dengan orang tua, keluarga, sahabat, bangsa dan umat.
c)    Extrapersonal Mastery   : kemampuan untuk membangun hubungan keselarasan denganalam semesta.
d)    Ultrapersonal Mastery   :  kemampuan mengenali diri dalam upayah membangun hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Erich fromm, menyebutkan empat unsur cinta yang berbeda, yaitu :
1.    Care (perhatian). Cinta harus melahirkan perhatian pada objek yang dicintai. Kalau kita mencintai diri sendiri, maka kita akan memperhatikan kesehatan dan kebersihan diri. Kalau kita mencintai orang lain, maka kita akan memperhatikan kesulitan yang dihadapi orang tersebut dan akan berusaha meringankan bebannya. Kalau kita mencintai Allah Swt., maka kita akan memperhatikan apa saja yang Allah ridhai dan yang dimurkai-Nya.
2.    Responsibility (tanggung jawab). Cinta harus melahirkan sikap bertanggungjawab terhadap objek yang dicintai. Orang tua yang mencintai anaknya, akan bertanggung jawab akan kesejahteraan material, spiritual dan masa depan anaknya. Suami yang mencintai isterinya, akan bertanggung jawab akan kesejahteraan dan kebahagiaan rumah tangganya. Karyawan yang mencintai perusahaannya, akan bertanggung jawab akan kemajuan perusahaannya. Orang yang mencintai Tuhannya, akan bertanggung jawab untuk melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Itulah Responsibility.
3.    Respect (hormat). Cinta harus melahirkan sikap menerima apa adanya objek yang dicintai, kelebihannya kita syukuri, kekurangannya kita terima dan perbaiki. Tidak bersikap sewenang-wenang dan selalu berikhtiar agar tidak mengecewakannya. Inilah yang disebut respect.
4.    Knowledge (pengetahuan). Cinta harus melahirkan minat untuk memahami seluk beluk objek yang dicintai. Kalau kita mencintai seorang wanita atau pria untuk dijadikan isteri atau suami, maka kita harus berusaha memahami kepribadian, latar belakang keluarga, minat, dan ketaatan beragamanya. Kalau kita mencintai Tuhan, maka harus berusaha memahami ajaran-ajaran-Nya.

Segitiga Cinta
Ada banyak alasan orang untuk menikah. Ada yang bilang bahwa pasangannya enak diajak bicara. Ada yang bilang pasangannya sangat perhatian. Ada yang bilang merasa aman dekat dengan pasangannya. Ada yang bilang pasangannya macho atau sexy. Ada yang bilang pasangannya pandai melucu. Ada yang bilang pasangannya pandai memasak. Ada yang bilang pasangannya pandai menyenangkan orang tua. Pendek kata kebanyakan orang bilang dia COCOK dengan pasangannya.
Ada banyak alasan pula untuk bercerai. Ada yang bilang pasangannya judes, bila diajak bicara cenderung emosional. Ada yang bilang pasangannya sangat memperhatikan pekerjaannya saja, lupa kepada orang-orang di rumah yang setia menunggu. Ada yang bilang pasangannya sangat pendiam, tidak dapat bertindak cepat dalam situasi darurat, sehingga merasa kurang terlindungi. Ada yang bilang pasangannya kurang menggairahkan. Ada yang bilang pasangannya tidak nyambung kalau bicara. Ada yang bilang masakan pasangannya terlalu asin atau terlalu manis. Ada yang bilang pasangannya tidak dapat mengambil hati mertuanya.  Pendek kata kebanyakan orang bilang bahwa dia TIDAK COCOK LAGI dengan pasangannya.
Kebanyakan orang sebetulnya menikah dalam ketidakcocokan. Bukan dalam kecocokan. Dr. Paul Gunadi menyebut kecocokan-kecocokan diatas sebagai sebuah ilusi pernikahan. Dua orang yang pada waktu pacaran merasa cocok tidak akan serta merta berubah menjadi tidak cocok setelah mereka menikah. Ada hal-hal yang hilang setelah mereka menikah, yang sebelumnya mereka pertahankan benar-benar selama pacaran. Sebagai contoh, pada waktu pacaran dua sejoli akan saling memperhatikan, saling mendahulukan satu dengan yang lain, saling menghargai, saling mencintai. Lalu apa yang dapat menjadi pengikat yang mampu terus mempertahankan sebuah pernikahan, bila kecocokan-kecocokan itu tidak ada lagi? Jawabannya adalah KOMITMEN.
Perilaku selingkuh kaum adam pada waktu mereka dinas luar kota dan jauh dari anak atau isterinya tidak perlu dijabarkan lagi. Tetapi apa yang membuat pria-pria tersebut bertahan untuk tidak selingkuh? Jawaban dari penelitian tersebut sama dengan diatas yaitu KOMITMEN.
Hanya komitmen yang kuat mampu menahan gelombang godaan dunia modern pada waktu seorang pria berada jauh dari keluarganya. Begitu pula sebaliknya, pada kasus wanita yang berselingkuh. Komitmen adalah sebagian dari cinta dalam definisi seorang psikolog kenamaan bernama Sternberg. Dia menyebutnya sebagai “triangular love” atau segitiga cinta dimana ketiga sudutnya berisi : Intimacy (keintiman), Passion (gairah) dan Commitment (komitmen). Sebuah cinta yang lengkap dalam sebuah rumah tangga selayaknya memiliki ketiga hal diatas. Intimacy atau keintiman adalah perasaan dekat, enak, nyaman, ada ikatan satu dengan yang lainnya. Passion atau gairah adalah perasaan romantis, ketertarikan secara fisik dan seksual dan berbagai macam perasaan hangat antar pasangan. Commitment atau komitmen adalah sebuat keputusan final bahwa seseorang akan mencintai pasangannya dan akan terus memelihara cinta tersebut “until death do us apart”. Itulah segitiga cinta karya Sternberg yang cukup masuk akal untuk dipelihara dalam kehidupan rumah tangga. Bila sebuah relasi kehilangan salah satu atau lebih dari 3 unsur diatas, maka relasi itu tidak dapat dikatakan sebagai cinta yang lengkap dalam konteks hubungan suami dan isteri, melainkan akan menjadi bentuk-bentuk cinta yang berbeda.
Sebagai contoh : Bila sebuah relasi hanya berisi intimacy dan commitment saja, maka relasi seperti ini biasa disebut sebagai persahabatan. Bila sebuah relasi hanya bersisi passion dan intimacy saja tanpa commitment, maka ia biasa disebut sebagai kumpul kebo. Bila sebuah relasi hanya mengandung passion saja tanpa intimacy dan commitment, maka ia biasa disebut sebagai infatuation (tergila-gila) .

4.2  Cinta Menurut Ajaran Agama
Kekuatan cinta adalah mukjizat yang diberikan Tuhan YME kepada makhluk ciptaannya, dalam islam cinta adalah ketakwaan (insan yang bertakwa).
Menurut hadis Nabi, orang yang sedang jatuh cinta cenderung selalu mengingat dan menyebut orang yang dicintainya (man ahabba syai’an katsura dzikruhu), orang yang sedang jatuh cinta juga bisa diperbudak oleh cintanya (man ahabba syai’an fa huwa `abduhu), dan ciri dari cinta sejati ada tiga : lebih suka berbicara dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain, lebih suka berkumpul dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain, dan lebih suka mengikuti kemauan yang dicintai dibanding kemauan orang lain/diri sendiri.
Bagi orang yang telah jatuh cinta kepada Allah SWT, maka ia lebih suka berbicara dengan Allah SWT, dengan membaca firman Nya, lebih suka bercengkerama dengan Allah SWT dalam I`tikaf, dan lebih suka mengikuti perintah Allah SWT daripada perintah yang lain. Dalam Al-Quran cinta memiliki 8 pengertian berikut ini penjelasannya:
1.    Cinta mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu dan membara. Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu berdua, tidak ingin berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.
2.    Cinta rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya. Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antar orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari itu maka dalam al Qur’an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham , yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim. Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau silaturrahmi artinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia akhirat.
3.    Cinta mail, adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al Qur’an disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang lama.
4.    Cinta syaghaf adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak menyadari apa yang dilakukan.
5.    Cinta ra’fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk salat, membelanya meskipun salah.
6.    Cinta shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup mengelak.
7.    Cinta syauq (rindu). Term ini bukan dari al Qur’an tetapi dari hadis yang menafsirkan al Qur’an. Dalam surat al `Ankabut ayat 5 dikatakan bahwa barang siapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma’tsur dari hadis riwayat Ahmad; wa as’aluka ladzzata an nadzori ila wajhika wa as syauqa ila liqa’ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu. Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab “Raudlat al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin”, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepada sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah wa il tihab naruha fi qalb al muhibbi.
8.    Cinta kulfah yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positip meski sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut al Qur’an ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, layukallifullah nafsan illa wus`aha.

Ayat Al-Quran tentang cinta
Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat dzalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).(2:165).
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).(3:14).
Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(3:31).

4.3  Kasih Sayang
Kasih sayang adalah bentuk cinta kasih yang diberikan seseorang kepada orang yang dicintainya dengan tulus ikhlas untuk mencapai kebahagiaan. Kasih sayang ini dapat digambarkan oleh Cinta rahmah.
Kasih sayang, dan cinta merupakan milik semua orang. Manifestasi dari kasih sayang dan cinta dapat menciptakan lingkungan yang tenteram. Karena setiap individu menyadari makna yang paling hakiki dari rasa kasih sayang dan cinta. Dengan kasih sayang kita akan selalu menghargai karya orang lain. Dengan cinta kita selalu menjaga lingkungan yang harmonis. Lingkungan yang harmonis berarti lingkungan yang berimbang dan jauh dari perusakan. Kemesraan merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia, yang berwujud bentuk seni. Bentuk seni dapat berbentuk seni rupa, seni pahat, seni sastra, seni suara. Pemujaan merupakan perwujudan cinta manusia kepada Tuhan. Kecintaan kepada Tuhan ini oleh manusia di antaranya diwujudkan dalam bentuk-bentuk pemujaan atau yang lebih kita kenal sebagai tempat beribadah.
Macam-macam kasih sayang dari orang tua
Kasih sayang orang tua yang di berikan kepada anaknya sanagatlah berartii dari segalanya, karenanya sejak kita masih di didalam kandungan hingga kita dilahirkan ke dunia orang tua kita sangat menyayangi kita lebih dari apapun. Dalam kehidupan sehari – hari kasih sayang orang tua sangatlahberarti bagi seorang anak, hal ini menunjukkan betapa eratnya hubungan orang tua dengan anaknya.
Contoh kasih sayang orang tua terhadap anaknya :
–        Kasih sayang saat kita masih di kandung
–        Kasih sayang saat kita dilahirkan
–        Kasih sayang saat kita di besarkan
–        Kasih sayang saat kita mendapat masalah

4.4  Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih. Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
·         Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitas yang kuat.
·         Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun  awal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
·         Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.

Puisi
The Essence Of Love

True love, just like the ocean
Its sight has no limit
No boundary,
So wide, So deep, So blue
So calm, So warm,
It spreads all of the beauty

True love, never stop
Never dies,
Everlasting

It blends in mind, heart
Soul
And in hand
It’s really “Touchy”

True love, is mentality

God himself is the true love
4.5  Pemujaan
Pemujaan adalah dimana kita memuja atau mengagungkan sesuatu yang kita senangi. Pemujaan dapat dilakukan dalam berbagai aspek seperti memuja pada leluhur,memuja pada agama tertentu dan kepercayan yang ada. Seperti  Pemujaan pada leluhur adalah suatu kepercayaa bahwa para leluhur yang telah meninggal masih memiliki kemampuan untuk ikut mempengaruhi keberuntungan orang yang masih hidup. Dalam beberapa budaya Timur, dan tradisi penduduk asli Amerika, tujuan pemujaan leluhur adalah untuk menjamin kebaikan leluhur dan sifat baik pada orang hidup, dan terkadang untuk meminta suatu tuntunan atau bantuan dari leluhur. Fungsi sosial dari pemujaan leluhur adalah untuk meningkatkan nilai-nilai kekeluargaan, seperti bakti pada orang tua, kesetiaan keluarga, serta keberlangsungan garis keturunan keluarga.

4.6  Belas Kasihan
Belas kasih adalah suatu sikap hati yang sangat mulia, adalah suatu manifestasi dari kecerdasan. Namun, dalam pengejarannya terhadap nama dan materi keuntungan yang berada di dunia, manusia seringkali tidak bisa menghayati dan memahami makna yang sebenarnya dari belas kasih. Didalam kehidupan nyata, jika kita tidak bisa mengubah konsep mementingkan diri sendiri yang terbentuk sejak lahir ini, sudah pasti kita tidak akan bisa memperlakukan orang lain dengan belas kasih. Setelah benar-benar masuk dalam jalan kultivasi, saya baru berangsur-angsur memahami makna belas kasih.
Hati yang berbelas kasih bisa menghubungkan energi dan menginisiasi energi yang tanpa batas. Belas kasih itu sendiri merupakan suatu medan  energi yang sangat besar. Seberapa besar kelapangan dada seseorang, seberapa besar pula energi yang bisa dia dapatkan. Jika seseorang selalu memiliki hati belas kasih, maka kelapangan dada yang dia miliki juga bisa berlimpah-limpah bagaikan alam semesta, dia akan memiliki energi teramat besar hingga mampu menaklukkan segala-galanya. Ketika seorang kultivator benar-benar bisa melepaskan hidup dan mati, yang terkandung di dalam hati kultivator tersebut adalah belas kasih yang kekal abadi. Berbeda dengan cara kejahatan mengatasi kejahatan di dunia, yang tidak efektif membasmi kejahatan sampai pada akarnya.
Ketika seseorang bisa mengunakan belas kasihnya untuk mengubah musuhnya, pada saat itu energi semacam itu akan menjadi senjata yang lebih ampuh bila dibandingkan dengan pisau dan pedang. Seorang yang berbelas kasih, akan bermurah hati dan mengalah saat menerima serangan dari pihak lawan, akan membalas sindiran dan olokan orang dengan senyuman, akan dengan besar hati memaafkan kesalahan dan kesalah pahaman orang lain. Ia tidak tergesa-gesa dan tenang-tenang saja, menahan penghinaan tanpa berargumen, pikirannya penuh keprihatinan dan rasa kasihan atas penderitaan yang dialami oleh makhluk hidup, bersikap hambar dan tidak gentar, semua itu adalah sikap hati dari sang sadar yang kekal abadi.
Belas kasih memperlakukan seseorang tidak membutuhkan ucapan kata-kata yang terlalu banyak, tersenyum simpul saja sudah bisa meneruskan pikiran baik belas kasih ini kepada orang lain. Belas kasih merupakan suatu energi yang nyata, dia bisa melumerkan es dan salju yang berada di dalam hati manusia. Menghadapi konflik antar manusia atau sekat diantara para kultivator, tidak peduli mereka berusaha dengan cara manusia yang manapun untuk menghilangkan, tidak akan mendapatkan cara penyelesaian secara tuntas, hal ini disebabkan oleh karena cara manusia itu kekurangan energi. Tetapi kekuatan dari belas kasih bisa menguraikan segala permusuhan, sehingga membuat segala perputaran sebab dan akibat yang berada didunia ini mendapatkan penyelesaian baik. Pancaran sinar belas kasih melebihi beribu-ribu kata, ia bisa membuat dendam dan sekatan yang berada di antara hati manusia dengan sekejab hilang tanpa berbekas. Bila menyayangi seluruh makhluk hidup serta memberikan kebahagiaan kepada mereka, disebut dengan kasih. Merasakan penderitaan dan prihatin kepada mereka serta mencabut dan menghilangkan penderitaan mereka dan menyelamatkan roh jiwa seseorang agar tidak sampai menjadi bejat merupakan belas kasih yang paling besar bagi makhluk hidup.
Belas kasih merupakan suatu taraf kondisi bila seseorang bisa melepaskan keakuan sama sekali dan senantiasa berpikir demi orang lain. Hal ini juga merupakan pikiran baik yang murni dari seorang kultivator yang timbul setelah dia bisa melepaskan hasrat  keinginan dari kasih secara tuntas. Kekuatan dari pancaran sinar belas kasih itu tiada tara, sinar itu bisa melumerkan segala materi tidak hanya yang berada di dunia, tetapi juga menerangi segala sudut penjuru di alam semesta. Belas kasih bisa menggugah pikiran baik yang tersimpan dalam hati paling dalam setiap makhluk hidup. Seorang kultivator walaupun jasadnya terjerumus di dalam kesengsaraan, belas kasih juga bisa dengan sekejab menjadi senjata yang paling ampuh, menumpas kejahatan, menyelamatkan jiwa yang masih tersisa akar kebaikannya.

4.7  Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih kesaudaraan merupakan cinta kasih antara oran-orang yang sama-sama sebanding. Berlawanan dengan kedua jenis cinta kasih tersebut ialah cinta kasih erotis, yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna. Pada hakekatnya cinta kasih tersebut bersifat ekslusif bukan uiversal. Pertama – tama cinta kasih erotis kerap kali dicampur baurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta. Tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu, pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanyalah sementara saja.  Untuk mereka intimitas atau kemesraan itu terutama diperoleh dengan cara hubungan seksual.
Keinginan seksual menuju kepada penyatuan diri, tetapi sekali-kali akan merupakan nafsu fisis belaka. Sedangkan cinta kasih merupakan satu diantaranya. Cinta kasih dapat merangsang keinginan untuk bersatu secara seksual. Daya tarik seksual untuk sementara waktu menimbulkan khayalan penyatuan. Dalam cinta kasih erotis terdapat ekslusivitas yangtidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih keibuan. Sering kita jumpai sepasang orang-orang yang sedang saling mencintai tanpa merasakan cinta kasih terhadap setiap orang lainnya. Cinta kasih erotis mengeksklusifkan cinta kasih terhadap orang lain hanyalah dalam segi-segi fusi erotis dan keikutsertaan dengan semua aspek kehidupan orang-orang lain, tapi bukan dalam arti cinta kasih yang mendalam.Cinta kasih erotis apabila ia benar-benar cinta kasih, mempunyai satu pendirian, yaitu bahwa seseorag sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam dalamnya. Hal ini memang merupakan dasar gagasan bahwa suatu pernikahan tradisional, yang kedua mempelainya tidak pernah meiliki jodohnya sendiri.
Dalam kebudayaan seperti saat ini, gagasan itu ternyata tidak dapat diterima sama sekali. Ada pula orang yang memandang bahwa factor yang penting di dalam cinta kasih erotis itu adalah keinginan.
Dengan demikian maka, baik pandangan bahwa cinta kasih erotis merupakan atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain daripada perbuatan kemauan. Oleh karena itu, gagasan bahwa hubungan pernikahan mudah saja dapat diputuskan apabila orang tidak bersukses didalamnya, merupakan gagasan bahwa hubungan semacam itu, didalam keadaan bagaimanapun, tidak boleh diputuskan.

 

sumber:

http://minchancapcuz.wordpress.com

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan

3.1. Pendekatan Kesusastraan

Pengertian Sastra dan Seni

Sastra (Sanskerta: शास्त्र, shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar śās- yang berarti “instruksi” atau “ajaran”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.

Kata “seni” adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kabarnya kata seni berasal dari kata “SANI” yang kurang lebih artinya “Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa”. Mungkin saya memaknainya dengan keberangkatan orang/ seniaman saat akan membuat karya seni, namun menurut kajian ilimu di eropa mengatakan “ART” (artivisial) yang artinya kurang lebih adalah barang/ atau karya dari sebuah kegiatan.

Peranan Sastra

Sastra dapat memperhalus jiwa dan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk berpikir dan berbuat demi pengembangan dirinya dan masyarakat serta mendorong munculnya kepedulian, keterbukaan, dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

Hubungan Sastra dan Seni dengan Ilmu Budaya Dasar

Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni. Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.

 

 

 

3.2. Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan Dengan Prosa

Pengertian Prosa

Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin “prosa” yang artinya “terus terang”. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.

Jenis-jenis Prosa

Prosa terbagi atas dua jenis, yaitu prosa lama dan prosa baru.

Lima Komponen Dalam Prosa Lama

Prosa lama meliputi :

1.       Dongeng-dongeng

2.       Hikayat

3.       Sejarah

4.       Epos

5.       Cerita pelipur lara

 Lima Komponen Dalam Prosa Baru

Prosa baru meliputi :

1.       Cerita pendek

2.       Roman/ novel

3.       Biografi

4.       Kisah

5.       Otobiografi

3.3. Nilai-Nilai dalam Prosa Fiksi

Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan kata lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :

1. Prosa fiksi memberikan kesenangan

Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.

2. Prosa fiksi memberikan infonnasi

Fiksi memberikan sejenis infonnasi yang tidak terdapat di dalam ensildopedi. Dalam novel sering kita dapat belajan sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.

3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural

Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.

4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan

Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalamanpengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan labih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.

3.4. Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Puisi

Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran Ilmu Budaya Dasar tidak akan diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang mumi. Puisi dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok bahasan yang terdapat di dalam Ilmu Budaya Dasar.

Puisi tennasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang/ unsur dari kebudayaan. Kalau diberi batasan, maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/ estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.

Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunalcan :

Figura bahasa ( figurative language ) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan memberi kejelasan gambaran angan.

Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.

Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.

Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.

Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati.

Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :

Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.

Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. lni berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasamya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas. Dengan pengalaman perwakilan itu sastra/puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa memiliki kesadaran (insight-wawasan) yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sndiri dan tentang masyarakat.

Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.

Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun did sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.

Puisi dan keinsyafan sosial

Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang terlibat dalam isue dan problem sosial. Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa ;

– penderitaan atas ketidak adilan

– perjuangan untuk kekuasaan

– konflik dengan sesamanya

– pemberontakan terhadap hukum Tuhan

Referensi dari:

http://www.elearning.gunadarma.ac.id/…budaya…/bab3-konsepsi_ilmu_budaya_dasar_dalam_kesustraan.pdf

http://id.wikipedia.org/wiki/Sastra

http://www.senirupa.net/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=6&artid=116

special thanks to:

http://shintasumabrata.blogspot.com

http://elnow.wordpress.com

Manusia dan Kebudayaan

Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamaliayang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.

Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita.

Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin , bayi, balita, anak-anak , remaja,  pemuda/i,dewasa, dan orangtua.

Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota partai XYZ), hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan lain sebagainya.

Sebuah peradaban adalah sebuah masyarakat yang telah mencapai tingkat kerumitan tertentu, umumnya termasuk perkotaan dan pemerintahan berlembaga, agama, iptek, sastra sertafilsafat. Perkotaan paling awal di dunia ditemukan di dekat rute perdagangan penting kira-kira 10.000 tahun lalu (Yeriko, Çatalhöyük). Kebudayaan manusia dan ekspresi seni mendahului peradaban dan dapat dilacak sampai ke palaeolithik (lukisan goa, arca Venus, tembikar / pecah belah dari tanah). Kemajuan pertanian memungkinkan transisi dari masyarakat pemburu dan pengumpul atau nomadik menjadi perkampungan menetap sejak Milenium ke-9 SM. Penjinakan hewan menjadi bagian penting dari kebudayaan manusia (anjing, domba, kambing,lembu). Dalam masa sejarah ilmupengetahuan dan teknologi telah berkembang bahkan lebih pesat (lihat Sejarah iptek).

Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan

Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu oganisme hidup (living organism). Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal dari satu lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan. Tatkala seoang bayi lahir, ia merasakan perbedaan suhu dan kehilangan energi, dan oleh kaena itu ia menangis, menuntut agar perbedaan itu berkurang dan kehilangan itu tergantikan. Dari sana timbul anggapan dasar bahwa setiap manusia dianugerahi kepekaan (sense) untuk membedakan (sense of discrimination) dan keinginan untuk hidup. Untuk dapat hidup, ia membutuhkan sesuatu. Alat untuk memenuhi kebutuhan itu bersumber dari lingkungan.
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.
Manusia dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir semua tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai
1) penganut kebudayaan,
2) pembawa kebudayaan,
3) manipulator kebudayaan, dan
4) pencipta kebudayaan.
Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau biasa disebut sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena perbedaan umur, ras, etnisitas, kelas, aesthetik, agama, pekerjaan, pandangan politik dan gender.
Ada beberapa cara yang dilakukan masyarakat ketika berhadapan dengan imigran dan kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan asli. Cara yang dipilih masyarakat tergantung pada seberapa besar perbedaan kebudayaan induk dengan kebudayaan minoritas, seberapa banyak imigran yang datang, watak dari penduduk asli, keefektifan dan keintensifan komunikasi antar budaya, dan tipe pemerintahan yang berkuasa.
• Monokulturalisme: Pemerintah mengusahakan terjadinya asimilaSi kebudayaan sehingga masyarakat yang berbeda kebudayaan menjadi satu dan saling bekerja sama.
• Leitkultur (kebudayaan inti): Sebuah model yang dikembangkan oleh Bassam Tibi di Jerman. Dalam Leitkultur, kelompok minoritas dapat menjaga dan mengembangkan kebudayaannya sendiri, tanpa bertentangan dengan kebudayaan induk yang ada dalam masyarakat asli.
• Melting Pot: Kebudayaan imigran/asing berbaur dan bergabung dengan kebudayaan asli tanpa campur tangan pemerintah.
• Multikulturalisme: Sebuah kebijakan yang mengharuskan imigran dan kelompok minoritas untuk menjaga kebudayaan mereka masing-masing dan berinteraksi secara damai dengan kebudayaan induk.

Hakikat Manusia

Menurut Bath dalam Reja (1975:14) tentang teori manusia bahwa “manusia pada saat dilahirkan berada dalam tahapan perkembangannya yang bukannya lebih, melainkan kurang dari hewan”. Menurut Meitzshe dalam Reja (1975:15) “manusia adalah hewan yang belum ditetapkan”. Menurut Majid Noor (1981:21) secara pendekatan filsafat manusia terdiri dari badan dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh. Pengetahuan tetnang hakikat manusia menjadi dasar pokok untuk memahami mengapa manusia membutuhkan pendidikan. Pendidikan bagi manusia menjadi penting sebagai upaya untuk melakukan proses yang terencana dan bekesinambungan sebagai dasar untuk mengembangkan potensi dan hakikat kemanusiaanya. Hal ini juga di dasari pada pengertian pendidikan sebagai upaya untuk mengembangkan kemampuan dan potensi peserta didik untuk menuju kepada kesempurnaan atau memanusiakan manusia.

Ada 3 aliran pemikiran:

Aliran materalisme yaitu aliran yang memandang bahwa yang penting adalah badan manusia, jiwa hanya masalah yang kurang penting, jiwa hanya membonceng saja dalam tubuh. Menurut Feurbach dalam Majid Noor (1981:22) berpendapar bahwa dibalik manusia tidak ada makhluk lain yang misterius yang disebut jiwa.

2. Aliran spritualisme memandang bahwa yang penting adalah jiwa. Tokohnya antara lain Plato yang berpendapat bahwa jiwa lebih agung dari pada badan, jiwa telah ada di alam atas sebelum masuk kedalam badan.

3. Aliran dualisme menganggap bahwa badan dan jiwa sama pentingnya. Tokohnya Rene Descartes dalam Majid Noor (1981:24) jiwa adalah substansi yang berfikir dan badan adalah substansi yang berkeleluasaan. Dualisme terbagi atas paralelisme (badan sejajar kedudukannya dengan jiwa) dan monoisme (antara badan dan jiwa telah terjadi perpaduan sehingga menunggal).

Unsur- unsur Yang Membangun Manusia

Sebenarnya ada banyak sekali unsur-unsur yang membangun manusia, namun dari sekian banyak unsur-unsur itu, di sederhanakan menjadi 2 klasifikasi. yaitu unsur jasmani dan unsur rohani. Ada dua pandangan tentang unsur-unsur yang membangun manusia

1.      Manusia itu terdiri atas empat unsur yang saling berkaitan

a.       Jasad, yaitu badan kasar manusia yang nampak, dapat diliat, dapat difoto, dapat dilihat dan menempati ruang dan waktu

b.      Hayat, yaitu mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak

c.       Ruh, yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran

d.      Nafs, dalam pengertian diri atau keakuan yaitu kesadaran akan diri sendiri

2.      Manusia Sebagai Satu Kepribadian Mengandung Tiga Unsur :

1. Id yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak     tampak. Id merupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex.

2. Ego merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, berperan menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan udua tahun.

3. Superego merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan id dan ego, superego yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal.

Unsur-unsur Kebudayaan

Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:

Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:

alat-alat teknologi

sistem ekonomi

keluarga

kekuasaan politik

Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:

sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya

organisasi ekonomi

alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)

organisasi kekuatan (politik)

[sunting] Wujud dan komponen

Wujud

Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.

Gagasan (Wujud ideal)

Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

Aktivitas (tindakan)

Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.

Artefak (karya)

Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.

Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

Komponen

Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen utama:

Kebudayaan material

Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.

Kebudayaan nonmaterial

Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.

Hubungan antara unsur-unsur kebudayaan

Komponen-komponen atau unsur-unsur utama dari kebudayaan antara lain:

Peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi)

Teknologi merupakan salah satu komponen kebudayaan.

Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara manusia mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian.

Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan yang hidup dari pertanian paling sedikit mengenal delapan macam teknologi tradisional (disebut juga sistem peralatan dan unsur kebudayaan fisik), yaitu:

  • alat-alat produktif
  • senjata
  • wadah
  • alat-alat menyalakan api
  • makanan
  • pakaian
  • tempat berlindung dan perumahan
  • alat-alat transportasi

Sistem mata pencaharian hidup

Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus pada masalah-masalah mata pencaharian tradisional saja, di antaranya:

  • berburu dan meramu
  • beternak
  • bercocok tanam di ladang
  • menangkap ikan

Sistem kekerabatan dan organisasi sosial

Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur sosial. Meyer Fortes mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang bersangkutan. Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek dan seterusnya. Dalam kajian sosiologi-antropologi, ada beberapa macam kelompok kekerabatan dari yang jumlahnya relatif kecil hingga besar seperti keluarga ambilineal, klan, fatri, dan paroh masyarakat. Di masyarakat umum kita juga mengenal kelompok kekerabatan lain seperti keluarga inti, keluarga luas, keluarga bilateral, dan keluarga unilateral.

Sementara itu, organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.

Bahasa

Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.

Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kepribadian Bangsa Timur

Manusia mendiami wilayah yang berbeda, berada di lingkungan yang berbeda juga. Hal ini membuat kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia suatu wilayah berbeda dengan yang lainnya. Namun secara garis besar terdapat tiga pembagian wilayah, yaitu : Barat, Timur Tengah, dan Timur.

Kita di Indonesia termasuk ke dalam bangsa Timur, yang dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Bangsa Timur dikenal dunia sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat. Orang – orang dari wilayah lain sangat suka dengan kepribadian bangsa Timur yang tidak individualistis dan saling tolong menolong satu sama lain. Meskipun begitu, kebanyakan bangsa Timur masih tertinggal oleh bangsa Barat.

Bagan Sosiogram Manusia

Berikut ini merupakan contoh dari bagan Psiko-Sosiogram manusia:

Dari gambarr disamping dapat dijelaskan sebagai berikut .

Nomor 7 dan 6 disebut sebagai daerah tak sadar dan sub sadar. Disebut  sebagai daerah tak sadar karena memang sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu sendiri. Misalnya dunia mimpi dari manusia itu sendiri. Terkadang didunia mimpi itu sering timbul beberapa hal yang mungkin tidak pernah disadari oleh manusia itu sendiri, bahkan hal itu tidak disadari oleh otak manusia. Disebut  daerah Sub sadar karena sewaktu – waktu unsur – unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari – hari. Misalnya sebuah tragedy buruk yang pernah menimpa manusia itu sendiri atau kita kenal dengan trauma tersendiri yang dimiliki manusia tersebut yang sulit untuk dilupakan namun manusia itu sendiri ingin melupakannya. Tragedy  buruk itu kita misalkan pada waktu peristiwa Gempa Tsunami di Aceh pada tahun 2006. pada peristiwa itu, pastinya meninggalkan trauma bagi para korban bencana Tsunami di Aceh. Trauma tersebut sebenernya ingin untuk dilupakan tetapi mereka merasa hal itu sangat sulit dilupakan karena pada saat itu mereka dalam keadaan sadar.
Nomor 5 disebut kesadaran yang tidak dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran dan gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang lain pun yang dapat mengetahuinya. Misalnya perasaan benci terhadap seseorang. Perasaan itu ada dalam keadaan kita sadar, namun secara tidak langsung hal itu tidak dinyatakan terang-terangan didepan seseorang yang dibencinya. Perasaan itu terkadang hanya bergemelut didalam hatinya dan pikierannya sendiri tanpa ada yang mengetahuinya.

Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan. kebalikan dari nomor 5, ini berarti manusia mengungkapkan kepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti perasaan, pengetahuan dan sebagainya. Misalnya dari segi pengetahuan. Seseorang membagi apa yang diketahuinya baik dari buku-buku yang telah dibacanya, atau pengetahuan yang telah dimilikinya.
Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan. Tidak selalu manusia yang lain juga melainkan benda, atau makhluk hidup lain pun bisa berada pada lingkaran ini. Misalnya kita lihat segi perasaan, seseorang yang telah menganggap oranglain sebagai seseorang yang mampu untuk menjadi tempat untuk menanmpung berbagai curahan hatinya atau sesuatu yang dirasakannya.

Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli. Pada daerah ini semua hubungan yang ada sudah sering kita lihat berbagai contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya antara pedagang dan pembeli. Disini mereka saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Pedang membutuhkan pembeli untuk membeli dagangannya, sedangkan pembeli membutuhkan barang untuk dikonsumsinya. Ini adalah suatu hubungan timbal balik yang sudah sangat lumrah terjadi dalam kehidupan kita.
Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh yang berarti pikiran dan gagasan manusia tentang berbagai macam hal. Disini manusia tersebut sudah mulai matang terhadap hal apa saja yang akan dihadapi kedepannya. Misalnya sebuah keputusan yang harus diambil seseorang ketika dia dalam sebuah masalah besar yang dihadapinya. Keputusan tersebut begitu cepat diseleksi dalam otaknya. Sepersekian detik dia harus bisa keluar dari masalah tersebut. Tentunya dia sudah memikirkan segala macam hal yang akan dihadapinya kemudian hari.

Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar yang berarti tentang pendapat dan pikiran seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai. Misalnya saat kita berada diluar dari Negara Indonesia. Kita akan berpikir bahwa Negara yang kita kunjungi itu sangat berbeda dengan Negara dimana kita tinggal yaitu di Indonesia. Hal yang berbeda  itu dilihat dari berbagai aspek yang ada. Dilihat dari kebudayaan , pola pikir dan cara hidup manusia dinegara tersebut, dan berbagai macam aspek lainnya.

Studi Kasus:

Point 7 dan 6: (point 7) Misalnya dunia mimpi dari manusia itu sendiri. Terkadang didunia mimpi itu sering timbul beberapa hal yang mungkin tidak pernah disadari oleh manusia itu sendiri, bahkan hal itu tidak disadari oleh otak manusia. Disebut  daerah Sub sadar karena sewaktu – waktu unsur – unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari – hari.

(point 6) Misalnya sebuah tragedy buruk yang pernah menimpa manusia itu sendiri atau kita kenal dengan trauma tersendiri yang dimiliki manusia tersebut yang sulit untuk dilupakan namun manusia itu sendiri ingin melupakannya. Tragedy  buruk itu kita misalkan pada waktu peristiwa Gempa Tsunami di Aceh pada tahun 2006. pada peristiwa itu, pastinya meninggalkan trauma bagi para korban bencana Tsunami di Aceh. Trauma tersebut sebenernya ingin untuk dilupakan tetapi mereka merasa hal itu sangat sulit dilupakan karena pada saat itu mereka dalam keadaan sadar.

Point 5: Misalnya perasaan benci terhadap seseorang. Perasaan itu ada dalam keadaan kita sadar, namun secara tidak langsung hal itu tidak dinyatakan terang-terangan didepan seseorang yang dibencinya. Perasaan itu terkadang hanya bergemelut didalam hatinya dan pikirannya sendiri tanpa ada yang mengetahuinya.

Point 4: Misalnya dari segi pengetahuan. Seseorang membagi apa yang diketahuinya baik dari buku-buku yang telah dibacanya, atau pengetahuan yang telah dimilikinya.

Point 3: Misalnya kita lihat segi perasaan, seseorang yang telah menganggap oranglain sebagai seseorang yang mampu untuk menjadi tempat untuk menanmpung berbagai curahan hatinya atau sesuatu yang dirasakannya.

Point 2: Misalnya antara pedagang dan pembeli. Disini mereka saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Pedang membutuhkan pembeli untuk membeli dagangannya, sedangkan pembeli membutuhkan barang untuk dikonsumsinya. Ini adalah suatu hubungan timbal balik yang sudah sangat lumrah terjadi dalam kehidupan kita.

Point 1: Misalnya sebuah keputusan yang harus diambil seseorang ketika dia dalam sebuah masalah besar yang dihadapinya. Keputusan tersebut begitu cepat diseleksi dalam otaknya. Sepersekian detik dia harus bisa keluar dari masalah tersebut. Tentunya dia sudah memikirkan segala macam hal yang akan dihadapinya kemudian hari.

Point 0: Misalnya saat kita berada diluar dari Negara Indonesia. Kita akan berpikir bahwa Negara yang kita kunjungi itu sangat berbeda dengan Negara dimana kita tinggal yaitu di Indonesia. Hal yang berbeda  itu dilihat dari berbagai aspek yang ada. Dilihat dari kebudayaan , pola pikir dan cara hidup manusia dinegara tersebut, dan berbagai macam aspek lainnya.

Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia#Kebudayaan_dan_peradaban

http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia

http://psicozone.wordpress.com/2010/03/27/manusia-dan-kebudayaan/#comment-32

http://wisnusaktipermadi.blogspot.com/2009/12/unsur-unsur-kebudayaan.html

http://zulfindrajuliant.blogspot.com/2011/02/manusia-dan-kebudayaan-bagan-psiko.html